Covid-19 menjadi wabah pandemic virus yang menyentuh seluruh kalangan di awal tahun 2020. Dari masyarakat biasa, tenaga medis, artis, bahkan pejabat negara dan perdana menteri tidak di beberapa negara maju terpapar virus ini. Bermula kasus positif terjangkit di negeri Wuhan, China, pada hari ini dampak penyebaran Covid-19 sudah dikonfirmasi kasus lebih dari 39 negara.
Di Indonesia sendiri kasus Covid-19 berdasarkan data melalui situs kawalcovid19.id (20 Maret 2020 – 14.37 WIB) tercatat 308 pasien positif dan 25 diantaranya meninggal dunia:
Menanggapi fenomena ini, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Yasrul Huda, memberikan pernyataan berikut:
“Saya yakin dengan adanya coronavirus yang dinamai covid-19 ini akan membuat kehidupan manusia lebih baik. Baik secara global, nasional, hingga ke tingkat lokal. Manusia belajar menghadapi dan menjinakkan, sehingga kendali kehidupan kembali bisa berada di manusia. Para ahli di banyak negara, termasuk di Indonesia, sekarang sedang belajar memahami dan menjinakkan covid-19 ini. Saya berharap masa ini tidak akan lama. Untuk sementara ini, solusi menghadapi penyebaran yang meluas adalah lockdown atau social distancing: Italy dan Wuhan memilih lockdown. Sementara Indonesia memilih social distancing. Seperti sebelumnya dilakukan oleh Singapure dan Korea Selatan. Dan kedua negara ini relatif sukes menghadang penyebaran Covid-19. Yang dihadapi Indonesia, mungkin tingkat tantangannya lebih dibandingkan dua negara itu, misalnya karena wilayah yang luas dan budaya yang beragam.”
Kemudian Dr. Yasrul Huda juga menyatakan bahwa sebagai warga kampus UIN Imam Bonjol, memberikan apresiasi terhadap kampus yang sudah memberikan respon yang positif dengan adanya Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc. M.A. pada tanggal 16 Maret yang menyatakan bahwa terhitung keluarnya Surat Edaran hingga 31 Maret 2020 bahwa perkuliahan face-to-face diganti dengan remote teaching. Seluruh kegiatan akademik seperti seminar dan ujian promosi, untuk sementara waktu diundur. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mulai tanggal 18 April bahkan sudah working from home (WFH). Hal ini direspon baik oleh dosen dan mahasiswa dengan mengikuti kuliah jarak jauh tersebut.
Di Fakultas Saintek sendiri, sebagian dosen sudah bisa melaksanakan perkuliahan jarak jauh, meskipun ada juga dosen dan mahasiswa masih harus belajar untuk melaksanakannya. Namun Dekan Saintek juga menanggapi permasalahan beberapa mahasiswa yang kuliah di Prodi Matematika dan Sistem Informasi yang mengira perkuliahan libur dan memilih untuk pulang kampung. Padahal, belum tentu di kampung mereka perkuliahan jarak jauh bisa dilakukan karena ketiadaan jaringan internet, atau jaringan yang tidak cukup kuat untuk mendukung sistem perkuliahan itu. Dr. Yasrul Huda menekankan dalam pernyataanya:
“Saya berharap civitas akademika Fakultas Sains dan Teknologi meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19 dan memberikan respon yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. Saya berharap kita tetap menjalankan SOP social distance yang telah ditepkan pemerintah.”