
Berangkat dari beberapa hal yang dilakukan oleh sejumlah lembaga nasional maupun internasional, indeks literasi numerasi penduduk Indonesia masih berada di peringkat yang rendah dalam skala global. Peringkat literasi yang masih rendah juga berimbas kepada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menjadi tolok ukur kualitas sumberdaya manusia (SDM) di sebuuah negara. Di tilik dari skor IPM, Indonesia masih menempati level yang tidak menggembirakan terlebih jika dibandingkan dengan peringkat sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Berangkat dari data dan fakta yang ada, penguatan kecakapan literasi dasar merupakan keniscayaan dan menjadi sesuatu yang tak dapat ditawar. Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum pada tahun 2019 menegaskan bahwa penguasan enam literasi dasar yaitu literasi baca tulis, numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya kewargaan menjadi salah satu kompetensi abad-21 yang diperlukan oleh semua warga dunia termasuk guru dan siswa di sekolah.

Literasi sains dan teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memeroleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains dan teknologi, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains dan teknologi.
Pengembangan literasi sains dan teknologi untuk guru pada dasarnya adalah menarik keterlibatan guru dalam proses belajar mengajar dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Proses belajar sains dan teknologi dilakukan dalam upaya memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Proses pengembangan literasi sains dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi.
Literasi Sains dan Teknologi berbasis Lingkungan dan Budaya Tahun 2023 yang dikembangkan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Imam Bonjol mencakup pengembangan pembelajaran dalam kelas dan luar kelas (ekstrakurikuler). Kegiatan literasi yang dilaksanakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi di tanggal 20 dan 21 Januari 2023 di MAN 3 Tanah Datar merupakan sebuah bentuk pencapaian pembelajaran sains dan teknologi yang berbasis literasi. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang serupa di tahun 2022. Untuk tahun 2023 ini, FST memfokuskan kegiatan pengembangan literasi ini dalam bentuk pendampingan untuk memperkuat kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran diantaranya melalui live worksheet dan python.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis sains dan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di masa akan datang. Salam Saintek!
