Olimpiade Matematika tingkat SLTA se-Sumatera Barat kembali digelar oleh Program Studi Matematika UIN Imam Bonjol Padang. Sabtu, 5 oktober 2024, kegiatan tersebut diikuti oleh 123 siswa dari berbagai sekolah, yang menjadi sarana untuk mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam bidang matematika.
Ketua panitia menjelaskan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan akumulasi poin, dengan jawaban benar diberi nilai 5 poin, salah dikurangi 1 poin, dan tidak menjawab mendapat 0 poin. “Penilaian dilakukan oleh dosen-dosen Prodi Matematika UIN Imam Bonjol,” tambahnya.
Babak penyisihan dilakukan secara online pada 19 September lalu, disusul dengan semifinal dan final yang dilaksanakan pada hari ini. Setiap babak terdiri dari 30 soal yang harus diselesaikan peserta.
Selain itu, panitia berharap kegiatan ini dapat mendorong minat siswa untuk terus mengasah kemampuan di bidang matematika, serta mengembangkan pemikiran kreatif dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks.
Peserta juga mendapatkan pengalaman berharga untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi, baik di level lokal maupun nasional.
Ahmadinejad Alhariri berhasil menjadi juara pertama dengan total perolehan 318 poin dari 500 poin. Juara kedua diraih oleh Afif Sudarsa dengan 184 poin, sementara juara ketiga jatuh kepada Fayatus Sa’adiyah Taufiq yang memperoleh 175 poin.
Dalam wawancara yang dilakukan Reporter Tim Media FST pada Anwar, seorang pembina dari MA Ashabul Yamin Lasi, Kabupaten Agam, mengungkapkan apresiasinya terhadap olimpiade ini. “Kegiatan ini bagus, mengajak siswa-siswi atau santri untuk berpacu di bidang matematika dan lebih giat lagi ke depannya jika diadakan kompetisi seperti ini lagi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Anwar menjelaskan bahwa di sekolahnya, seleksi dilakukan dengan tes online sebelum mengirim delegasi, sesuai dengan ketentuan panitia lomba yang meminta dua peserta putra dan dua peserta putri. “Kami sudah menyiapkan regenerasi, sehingga adik kelas 11 dan 10 dapat terus melanjutkan partisipasi ini di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Tidak hanya peserta, Anwar juga berharap agar ke depannya ada peningkatan fasilitas untuk peserta dari luar daerah. “Mungkin bisa disediakan penginapan yang lebih terjangkau, agar lebih banyak sekolah dari luar Sumatera Barat yang ikut, karena ini kan seharusnya skala nasional,” ujar Anwar.
Selain itu, banyak peserta yang menilai bahwa pengalaman dalam mengikuti olimpiade ini tidak hanya memperkuat kemampuan akademik, tetapi juga membangun mental juara, kepercayaan diri, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan.
Kompetisi ini mendorong mereka untuk berpikir cepat namun tetap cermat dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang disajikan.

Selain itu, salah seorang peserta olimpiade Nadif, dari Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi, juga menyampaikan bahwa ia dan teman-temannya mempersiapkan diri selama sebulan dengan membahas soal-soal latihan. “Sepulang sekolah kami rutin membahas soal-soal yang kemungkinan keluar di lomba. Kami sangat bersyukur mendapat bimbingan penuh dari guru-guru kami,” ujarnya.
Partisipasi siswa dalam olimpiade ini menjadi peluang besar bagi sekolah-sekolah untuk memotivasi siswa mereka untuk berprestasi di bidang akademik, terutama matematika. Selain itu, kegiatan ini membuka kesempatan bagi peserta untuk bertemu dengan siswa lain dari berbagai daerah, sehingga menambah wawasan dan jaringan mereka.
Olimpiade ini diharapkan akan terus menjadi agenda tahunan, menciptakan wadah bagi para siswa berbakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam matematika. Panitia menyatakan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian dari upaya Prodi Matematika UIN Imam Bonjol untuk memajukan pendidikan matematika di Sumatera Barat. Salam Saintek!!



