Suasana kegembiraan dan semangat persaingan intelektual memenuhi arena MAN 2 Bukittinggi pada hari Sabtu, 17 Februari 2024, saat Olimpiade Sains Tingkat Madrasah Aliyah se-Sumatera Barat resmi dibuka. Acara prestisius ini diselenggarakan atas kerjasama yang antara Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Imam Bonjol Padang, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, dan MAN 2 Bukittinggi yang bertindak sebagai tuan rumah. Olimpiade Sains Tingkat Madrasah Aliyah ini mencakup berbagai bidang sains, seperti Computional Thinking, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Informatika.
Acara pembukaan dihadiri oleh Kabid Penmas Kanwil Kemenag, Ketua Tim SBSN Kanwil Kemang Sumbar, Kasi Penmas Kemenag Kota Bukittinggi, Kepala Sekolah MAN 2 Bukittinggi, Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan dan Perencanaan FST UIN Imam Bonjol Padang. Dalam sambutannya, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil menakankan pentingnya madrasah mengembangkan kemampuan sekaligus menemukan formulasi yang pas integrasi agama dan sains. Kedua dalam mewujudkan hal tersebut kolaborasi madarsah, kanwil dan perguruan tinggi perlu Dikembangkan. Dalam kesempatan ini Kabid Pendidikan Madrasah Bapak Hendri Pani Dias juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa pada FST yang telah menjadi inisiator pelaksanaan kegiatan Olimpiade Sains Tingkat Madrasah Aliyah se-Sumatera Barat yang baru pertama kali dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan olimpiade ini dibagi menjadi 2 zona pelaksanaan, yakni zona 1 dipusatkan di MAN 2 Bukittinggi dan zona 2 dilaksanakan di MAN 1 Kabupaten Solok pada tanggal 24 Februari 2024 yang akan datang.
Bapak Amri J selaku kepala MAN 2 Bukittinggi juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh FST atas untuk menjadi tuan rumah kegiatan olimpiade sains di tahun ini. Dekan FST, Prof. Nurus Shalihin, Ph.D. dalam hantaran katanya menjelaskan pola integrasi yang ada di FST bahwa sebagai fakultas umum yang berada di PTKIN, FST memiliki visi yang kuat untuk mengintegrasikan sains, agama, dan budaya dalam pendidikan tinggi. Integrasi ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik, dimana pengetahuan ilmiah, nilai-nilai agama, dan kearifan lokal dapat saling melengkapi. Oleh karena itu, beliau mengajak siswa-siswa peserta olimpiade untuk bergabung ke FST untuk menjadi mahasiswa yang tidak hanya kompeten secara ilmiah, namun juga memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai agama dan kearifan local sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif di masyarakat. Lebih lanjut, Dekan juga menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai keilmuan dan kejujuran dalam persaingan ini. Olimpiade Sains ini adalah bentuk nyata dukungan seluruh pihak terhadap pengembangan potensi intelektual generasi muda di bidang sains dan teknologi. Dalam penyampaiannya di sela-sela kegiatan perlombaan, Bapak Sandijal, M.Fis selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan harapannya bahwa semoga kegiatan olimpiade sains ini akan dapat menemukan bibit-bibit unggul yang nantinya akan menjadi garda terdepan kemajuan bangsa, sekaligus dapat menjadi wahana untuk mengasah potensi akademik para peserta serta mendorong semangat kecintaan terhadap ilmu pengetahuan. Salam Saintek!!!